PENILAIAN
PROYEK
(PROJECT ASSESSMENT)
A.
Pengertian Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu
tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut
berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat
digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan
penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran
tertentu secara jelas.
Dalam penilaian proyek umumnya menggunakan metode belajar
yang memecahkan masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
Suatu proses pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan
yang terdiri dari perencanaan, kegiatan belajar mengajar, dan evaluasi.
Kegiatan belajar mengajar yang dirancang dalam bentuk rencana mengajar disusun
oleh guru dengan mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Untuk mengetahui
berhasil tidaknya tujuan yang diharapkan, maka guru perlu adanya evaluasi.
Menurut Ralph Tyler, evaluasi adalah sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh
mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Definisi
yang lebih luas dikemukakan oleh dua orang ahli lain, yakni Cronbach dan
Stufflebeam yang mengatakan bahwa proses evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh
mana tujuan tercapai, tetapi digunakan
untuk membuat keputusan, dalam hal ini terkait dengan prestasi atau hasil
belajar.
Penilaian merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan dengan
kegiatan belajar mengajar pada umumnya, karena efektivitas kegiatan belajar
mengajar bergantung pada kegiatan penilaian. Kegiatan belajar mengajar akan efektif bila didukung oleh kegiatan
penilaian yang efektif pula. Kenyataan menunjukkan bahwa seorang guru melakukan
kegiatan penilaian hanya untuk memenuhi kewajiban formal, yaitu menentukan
nilai bagi siswanya. Artinya, masih banyak guru yang kurang memahami dengan
benar untuk tujuan apa kegiatan penilaian dilakukan dan manfaat apa yang dapat
diambil dari kegiatan penilaian yang telah dilakukan.
Untuk itu perlu adanya sebuah model penilaian yang tidak
hanya menjadikan momen ujian sebagai tolak ukur keberhasilan siswa dalam
pembelajaran, tetapi perlu adanya sebuah evaluasi yang benar-benar bisa
mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran.
B.
Karakteristik penilaian proyek
antara lain:
Setiap model evaluasi pembelajaran pasti mempunyai kriteria-kriteria penilaian agar penilaian yang akan diterapkan nantinya benar-benar mampu menilai dan mengukur kemampuan siswa
tidak hanya dari suatu aspek
misalnya dari aspek kognitifnya saja melainkan dari beberapa aspek.
Selain itu diperlukan adanya suatu penilaian yang benar-benar obyektif.
Untuk mengetahui apakah penilaian proyek (project assessment)
tersebut sudah dapat dianggap berkualitas baik, maka paling tidak harus diperhatikan tujuh kriteria-kriteria
tersebut antara lain:
a.
Generability
Generability artinya apakah project work peserta didik dalam
melaksanakan tugas yang diberikan tersebut sudah memadai untuk digeneralisasikan kepada tugas-tugas lain? Dalam hal ini,
semakin tugas- tugas tersebut
dapat dibandingkan dengan
tugas yang lainnya
maka kualitas tugas tersebut semakin
baik. Asumsinya, tugas tersebut juga
berbobot sebagaimana bentuk-bentuk tugas yang
lain.
b.
Authenticity
Authenticity artinya apakah tugas yang diberikan
tersebut sudah serupa dengan apa
yang sering dihadapinya dalam praktek kehidupan
sehari-hari. Sebagai contoh, ketika siswa mendapat materi tentang shalat jama’ dan qashar terkadang mereka
sudah faham dengan materi yang
disampaikan, namun untuk mempraktikkannya sulit. Untuk itulah perlu adanya praktik secara langsung
dengan dibimbing oleh guru agama karena
dalam kehidupannya sehari-hari siswa sering menghadapi kondisi seperti itu. Mungkin mereka mengetahui dan memahami tentang
apa itu shalat jama’ dan qashar tetapi terkadang mereka belum bisa mempraktikkannya dengan baik dan benar
sesuai dengan tuntunan syari’at.
c.
Multiple foci
Multiple foci artinya apakah tugas yang diberikan
kepada peserta didik sudah mengukur
lebih dari satu kemampuan yang diinginkan. Bisa
jadi seorang siswa mempunyai kemampuan yang baik dalam menghafal dan menganalisa suatu materi, namun lemah dalam
prakteknya. Untuk itu guru bisa
melengkapi kekurangannya dari aspek psikomotorik tersebut dengan melihat kemampuan kognitifnya.
d.
Teachability
Teachability artinya tugas yang diberikan merupakan
tugas yang hasilnya semakin baik karena adanya usaha mengajar guru di kelas. Jadi
tugas yang diberikan dalam project work atau penilaian proyek adalah
tugas-tugas yang relevan dengan yang diajarkan guru di dalam kelas.
e.
Fairness
Fairness artinya apakah tugas yang diberikan sudah
adil untuk semua peserta didik. Jadi
tugas-tugas tersebut harus sudah dipikirkan,
apakah semua siswa mengerjakan tugas tersebut atau tidak dengan pertimbangan bahwa kemampuan setiap siswa pasti berbeda
dan beragam. Terkadang dalam suatu
kelompok tugas tersebut tergolong mudah,
terkadang ada yang menganggapnya sulit bahkan kadang ada yang merasa tidak mampu. Untuk itu guru harus
bisa mengukur sejauh mana kemampuan
siswanya secara rata-rata.
f.
Feasibility
Feasibility artinya tugas-tugas yang diberikan dalam penilaian
proyek memang relevan untuk dapat dilaksanakan mengingat faktor-faktor seperti
biaya, ruangan (tempat), waktu ataupun peralatannya. Setiap sekolah mempunyai
kemampuan yang berbeda-beda baik sumber daya manusia maupun perlengkapan sarana
prasarananya.
g.
Scorability
Scorability dalam sebuah penilaian adalah hal yang
paling mendasar karena untuk mengetahui valid tidaknya sebuah penilaian.
Artinya apakah tugas yang diberikan nanti dapat di skor dengan akurat dan
reliable sehingga hasil yang diperolehnya juga valid. Dalam penilaian proyek,
seorang guru harus teliti dalam hal penskorannya karena memang salah satu yang
sensitif dari penilaian proyek adalah penskoran
1. Mengintegrasikan pengetahuan dan
keterampilan (skill)
2. Sering digunakan dengan metode
cooperative learning
3. Dapat diterapkan secara untuk
individu maupun kelompok.
C.
Prosedur dan Langkah-langkah
Langkah-langkah
dalam penilaian proyek antara lain:
1.
Tentukan
berbagai jenis proyek dalam setahun.
2.
Untuk
masing-masing proyek, buat jadwal kapan proyek dimulai, kapan masing-masing
bagian dari proyek harus diselesaikan, kapan draft awal dikumpulkan dan kapan
produk akhir diharapkan selesai.
3.
Tunjukkan kepada peserta didik
beberapa sample proyek yang telah selesai.
4.
Upayakan
siswa dapat mengembangkan kriteria untuk menilai kualitas sejumlah proyek yang
telah selesai, dari segi penampilan, temuan, atau informasi.
5.
Upayakan
siswa belajar bagaimana menggunakan rubrik yang telah kita berikan sebelumnya.
6.
Upayakan
siswa dapat menyelesaikan proyek dengan bantuan pihak sekolah.
7.
Upayakan siswa menyajikan proyek
yang telah selesai.
8.
Siswa
menyerahkan proyek untuk dinilai.
D.
Kelebihan dan Kekurangan
1.
Kelebihan:
a)
Meningkatkan
motivasi.
b)
Meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah.
c)
Meningkatkan
kolaborasi.
d)
Meningkatkan
keterampilan mengelola sumber.
e)
Meningkatkan
skill
2.
Kekurangan:
a)
Kebanyakan
permasalahan “dunia nyata” yang tidak terpisahkan dengan masalah kedisiplinan,
untuk itu disarankan mengajarkan dengan cara melatih dan menfasilitasi peserta
didik dalam menghadapi masalah .
b)
Memerlukan
banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikan masalah.
c)
Memerlukan
biaya ekstra.
d)
Banyak
peralatan yang harus disediakan.
E.
Teknik Penilaian Projek
Komponen/kegiatan yang perlu
dinilai: penyusunan disain atau proposal, unjuk kerja, produk (barang/jasa),
penyajian hasil/produk, dan laporan tertulis. Dalam penilaian projek setidaknya
ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
a. Kemampuan melaksanakan projek
Kemampuan peserta didik dalam
memilih topik / mencari informasi, melaksanakan tugas/projek, mengelola waktu,
dan penulisan laporan.
b. Relevansi
Kesesuaian antara standar kompetensi
yang dipelajari dengan jenis pekerjaan di masyarakat (Du/Di).
c. Keaslian
produk
Produk yang dihasilkan peserta didik
harus merupakan hasil karyanya. Penilaian produk biasanya menggunakan cara
holistik atau analitik.
1) Cara holistik, yaitu
berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap
appraisal.
2) Cara
analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap
semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan.
F.
Pengolahan Data Penilaian Projek
Data penilaian projek (project work)
meliputi skor perolehan dari penilaian perencanaan, pelaksanaan, kulminasi,
produk, dan attitude. Dalam menilai setiap tahap, guru dapat
menggunakan 4 (empat) rentang skor,
Status
|
Skor
|
Predikat
|
tidak kompeten
|
0,00 - 6,90
|
kurang
|
kompeten
|
7,00 - 7,90
|
baik
|
8,00 - 8,90
|
sangat baik
|
|
9,00 - 10
|
istimewa
|
Berikut ini contoh deskripsi dan
penskoran untuk empat tahapan pengerjaan projek.
Tahap
|
Deskripsi
|
Skor
|
Perencanaan/ persiapan
|
Memuat:
topik, tujuan, bahan/alat,
langkah-langkah kerja, jadwal, waktu, perkiraan data yang akan diperoleh,
tempat pelaksanaan proyek, daftar pertanyaan atau format yang digunakan
sesuai dengan tujuan.
|
7,00 - 10
|
Pengumpulan data/informasi
|
a. Data/informasi tercatat dengan
rapi,
jelas dan
lengkap.
b. Ketepatan menggunakan
alat/bahan
|
7,00 - 10
|
Pengolahan data/Pelaksanaan
pekerjaan
|
a.
Ada pengklasifikasian data, penafsiran data sesuai dengan tujuan pelaksanaan
pekerjaan.
b.
Ada uraian tentang pelaksanaan pekerjaan.
|
7,00 - 10
|
Penyajian data/ laporan
|
Merumuskan topik, merumuskan
tujuan, menuliskan alat dan bahan, menguraikan cara kerja (langkah-langkah
kegiatan)
Penulisan laporan sistematis,
menggunakan bahasa yang komunikatif. Penyajian data lengkap, memuat
kesimpulan dan saran.
|
7,00 - 10
|
Total Skor
|
Semakin lengkap dan sesuai informasi
pada setiap tahap semakin tinggi skor yang diperoleh.
G.
Contoh Proyek 1
Mata Pelajaran: IPA, Kelas: D-6
I. Standar Kompetensi
Memahami pentingnya penghematan energi
II.
Kompetensi Dasar
Membuat
suatu karya/model yang menggunakan energi listrik (bel listrik/alarm/model
lampu lalu lintas/kapal terbang/mobil-mobilan/model penerangan rumah)
III.
Indikator
1. Merancang karya yang akan dibuat.
(Model lampu lalu lintas)
2. Mengidentifikasi alat dan bahan yang
yang dibutuhkan sesuai rancangan.
3. Mengidentifikasi hubungan antara
benda/bahan yang digunakan dengan kinerja karyanya.
4. Menguji hasil rancangan.
IV.
Langkah Kerja
- Guru bersama siswa menentukan karya yang akan dibuat: Model lampu lalu lintas
- Siswa melakukan pembagian tugas melalui diskusi dalam kelompok masing-masing
- Siswa menyiapkan peralatan, bahan, dan asesoris yang diperlukan dalam membuat model lampu lalu lintas
- Siswa merancang dan membuat model lampu lalu lintas
- Siswa merakit rangkaian listrik pada model lampu lalu lintas secara berkelompok
H.
Contoh Proyek 2
Adapun contoh penilaian proyek sebagai berikut :
Nama pelajaran :
al-Qur’an
Nama proyek : Tafsir ayat 103 Surat Al-Ana’m
Alokasi waktu : 2 jam
Guru pembimbing : xxxxxx
Kelompok :
1
Kelas :X8
No
|
ASPEK
|
SKOR(1-3)
|
1.
|
PERENCANAAN
:
a. Persiapan
b. Rumusan judul
|
|
2.
|
PELAKSANAAN
:
a. Sistematika penulisan
b. Keakuratan sumber data / informasi
c. Kuantitas sumber data
d. Analisis data
e. Penarikan kesimpulan
|
|
3.
|
LAPORAN PROYEK :
a. Performance
b. Presentasi/Penguasaan
|
|
|
TOTAL SKOR
|
|
Keterangan:
a.
Aspek yang dinilai disesuaikan dengan proyek
dan kondisi siswa/sekolah.
b.
Skor diberikan berdasarkan ketetapan dan
kelengkapan jawaban yang diberikan peserta didik, semakin
lengkap dan akurat
maka semakin besar skor yang diberikan.
Penskoran
penilaian proyek (project assessment )
Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap: perencanaan/persiapan, pengumpulan
data, pengolahan data, dan penyajian
data/laporan. Dalam menilai setiap tahap, guru
dapat menggunakan skor yang terentang dari 1 sampai 4. Skor 1 merupakan skor terendah dan skor 4 adalah
skor tertinggi untuk setiap tahap. Jadi
total skor terendah untuk keseluruhan tahap adalah 4 dan total skor
tertinggi adalah Berikut tabel yang
memuat contoh deskripsi dan penskoran
untuk masing-masing tahap.
ASPEK
|
KRITERIA DAN SKOR
|
||
3
|
2
|
1
|
|
PERSIAPAN
|
Jika memuat tujuan, topik,
alasan, tempat penelitian,
responden, daftar pertanyaan
dengan lengkap.
|
Jika memuat
tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar pertanyaan kurang lengkap.
|
Jika memuat
tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, responden, daftar
pertanyaan tidak lengkap
|
PENGUMPULAN
DATA
|
Jika daftar pertanyaan dapat
dilaksanakan semua dan data
tercatat dengan rapi dan lengkap.
|
Jika daftar
pertanyaan dapat dilaksanakan
semua, tetapi data tidak tercatat dengan rapi dan lengkap.
|
Jika pertanyaan tidak terlaksana semua dan data
tidak tercatat dengan rapi.
|
PENGOLAHAN DATA
|
Jika pembahasan data sesuai tujuan
penelitian
|
Jika pembahasan
data kurang menggambarkan tujuan penelitian
|
Jika sekedar
melaporkan hasil penelitian tanpa
membahas data
|
PELAPORAN
TERTULIS
|
Jika sistimatika
penulisan benar,
memuat saran,
bahasa
komunikatif.
|
Jika sistimatika
penulisan benar,
memuat saran,
namun bahasa
kurang
komunikatif
|
Jika penulisan
kurang
sistimatis,
bahasa kurang
komunikatif,
kurang
memuat saran
|
DAFTAR PUSTAKA
Suharsimi arikunto, dasar-dasar evaluasi
pendidikan, (Jakarta; PT.Bumi aksara, 2002),
Ivor K.Davis, pengelolaan
belajar, (Jakarta; rajawali press, 1991), III-I
1 comments:
Ijin copas ya...terima kasih....sangat bermanfaat
Posting Komentar